H.WAHIDIN HALIM H. WAHIDIN HALIM H. WAHIDIN HALIM H. WAHIDIN HALIM H.WAHIDIN HALIM H. WAHIDIN HALIM H. WAHIDIN HALIM H. WAHIDIN HALIM

Permohonan Bantuan Dana

Panitia Pembangunan Majlis Ta'lim Baiturrahman yang beralamat di Link. Cibeber RT. 06 RW. 01 Gg. 7 Cibeber Timur Kelurahan Cibeber Kecamatan Cibeber Kota Cilegon mengharapkan do'a dan bantuan dana kepada dermawan guna mensukseskan pembangunan Gedung Baru Majlis Ta'lim Baiturrahman. Silahkan kirim atau transfer via BRI KCP A YANI CILEGON a.n. MAJLIS TALIM BAITURRAHMAN No. Rekening 1164-01-001273-53-8. Bantuan dermawan sangat di harapkan, dan terima kasih atas bantuannya semoga Dzat Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikan dengan pahala yang berkelipat. Amin

Jumat, 13 Mei 2011

Partai Berasazkan Islam Di Banten Tunduk Ama Jawara

Banten sejak dari dulu dikenal sebagai daerah religius bahkan disebut juga kota santri. Ulama-ulama besar banyak lahir dari Banten. Kini Banten tidak lagi memiliki ulama atau kiyai setelah ulama kharismatik Abuya Dimyati wafat. Banten kini seolah kering kerontang dengan tokoh panutan seorang ulama. Banten kini berada digenggaman bernama 'JAWARA'. Boleh ditanya dari sabang sampai marauke sekalipun, kebanyakan orang akan lebih mengenal dengan istilah jawara dibanding dengan ulama khususnya di Banten. Apalagi dikalangan pengusaha Banten dan masyarakat Banten umumnya. Nama JAWARA seolah menjadi simbol tertinggi di Banten.

Semua orang tahu siapa itu Raja Jawara di Banten. Masyarakat juga tahu kiprah jawara selama ini. Selain menguasai perekonomian dan proyek-proyek di Banten. Ia juga menguasai birokrasi. Nyaris Banten secara global berada di genggaman "SANG JAWARA" dan kelompoknya. Bahkan ulama yang dulu berada di urutan nomor satu (1) : Ulama, Jawara dan Umaro kini berada di urutan terakhir. Jawara Umaro dan Ulama. Dunia memang sudah terbalik. Laki-laki malu memakai celana pendek, sebaliknya banyak perempuan yang senang dengan celana pendek. Laki-laki biasanya memimpin kini pemimpin Banten seorang perempuan. Ulama yang merupakan gurunya para jawara, kini Jawara menjadi gurunya Ulama.

Semua itu berpangkal pada DUIT/UANG/DOLAR/MONEY/DINAR/PICIS dan masih banyak sebutannya. JAWARA di Banten menguasai Uang sehingga Ulama pun banyak yang 'maaf' berkoalisi dengan sang pemilik uang. Tidak hanya ulama, mari kita lihat ketika keluarga Sang Jawara berkeliling 'silaturahmi' banyak ulama dan ustad para imam masjid, para guru ngaji mereka pada sungkem, tundukan pungung dan bahkan ada yang cium tangan kepada Sang Anak Jawara.

Bahkan dalam sebuah kesempatan, salah satu organisasi ulama terekenal di Banten. Para pengurus organisasi ini terlihat menundukan punggungnya sambil bersalaman dengan sang anak jawara. Istilah bahasa jawa serang mah, 'mandut' atau sangat menghormati yang berlebihan. Padahal mereka statusnya lebih tinggi dengan anak jawara alias mereka ULAMA yang wajib kita panuti karena ulama adalah pewaris nabi.

Bahkan beberapa partai yang mengaku-ngaku berasaskan Islam, namun pun sama mereka seolah-olah berada di 'ketiak' penguasa. Mereka selalu mendukung keluarganya dan bahkan tidak hanya sekali, berkali-kali. Dengan alasan, 'dakwah' itu tidak harus menjadi oposisi dan dengan alasan kebijakan partai dan berdasarkan keputusan bersama. Itulah Banten sekarang. Para Ulama, para partai Islam (dakwah) tidak pernah memikirkan Banten esok dan akan datang, mereka berfikir saat ini, mereka berfikir instan dan bahkan ada yang berfikir yang penting 'terima duit'.

Para ulama Banten, aktifis partai dakwah yang seharusnya berperan penting dalam mengoreksi pemerintahan yang KKN seolah BISU seolah TULI dan tidak berfikir panjang. Mereka tidak melihat bagaimana kekuasaan sekelompok orang kini semakin 'membabi buta' terus menguasai semua sektor. Mirip dengan gaya Orde Baru. Jangan-jangan nanti partai Islam (dakwah) di Banten juga menggelari PAHLAWAN kepada Sang Jawara kaya Mantan Presiden Suharto yang akan digelari pahlawan oleh sang partai.

Reformasi di Banten tidak cukup dengan mahasiswa, tidak cukup dengan kalangan akademisi. Ulama dan Partai reformis harus bersatu. Jika tidak, maka lihat saja Banten 5 tahun ke depan. BISA jadi menjadi KERAJAAN alias seperti negara MESIR. Partai Islam di Banten seharusnya berfikir luas, berfikir panjang, katanya berpartai dalam rangka dakwah, kok ada kedzaliman bukannya diberantas malah didukung. TOBAT YU...SELAMAT BERJUANG. (BantenPost)

0 komentar: